MENGAPA saat itu kita dipertemukan kalau
pada akhirnya kita dipisahkan seperti ini?
Mungkinkah ada sinar bersama impianku?
Suasana tak akan indah dalam waktu yang
cepat. Aku tahu itu tak mungkin.
Detik-detik yang dilalui jiwaku telah berubah
gelisah dan membisu. Pada hal…Aku telah
setia menantimu disini dalam kamar sunyi
sendirian tanpa aku tahu kapan engkau
kembali. Kini dirimu laksana banyangan yang
tak pernah bisa kusentuh.
Bulan itu masih bersinar setiap malam. Aku dan
kamu telah berhenti membina hubungan cinta
yang sekian lama terbina. Cintaku layu. Kau
rebut hatiku dan membingkainya dalam relung
terdalam keangkuhanmu. Mudah kau akhiri
semuanya dengan mengkhianati diriku. Panas
laksana mentari yang telah mengekalkan
dirinya karena bulan telah ditelan.
Engkau telah lama berlalu. Namun janji-janji
kita masih kuingat selamanya di pantai itu.
Rasa cintaku telah mencapai puncaknya. Tapi
kini tak ada artinya sama sekali. Hatiku malu
pada diriku sendiri. Hanya gumpalan rindu
yang bisa kusimpan tanpa bisa menuangkannya
dalam gelas hatimu.
Aku tahu sejak dulu kamu tak pernah mau
pedulikan hatiku. Dan dirimu tak sudi sama
sekali mendengarkan kata-kataku. Mengapa
engkau tega melakukan ini padaku sayang?
Wanita idamanku kini dimiliki lelaki lain. Dan
cintaku pun punah di tengah jalan. Mengapa
kau pura-pura mencitaiku? Aku tersiksa sekali
karena semua ini. Tak ada yang kau pikirkan
akan sakit yang kuderita. Aku menantap sayu
kini ke arahmu. Kau tak sudi menolek walau sedetik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar